Filsafat pendidikan merupakan bidang filsafat terapan, mulanya juga
dari bidang tradisional filsafat seperti ontologi, etika, epistemologi, me dan
pendekatan (filsafat spekulatif, preskriptif, dan / atau analitis) untuk
menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, perkembangan manusia, dan
teori kurikulum. Dengan kata lain, filsafat
pendidikan adalah studi filosofis tentang
tujuan, proses, alam dan cita-cita pendidikan. Sebagai contoh, filsafat
pendidikan mencakup hal berikut:
- Mempelajari apa yang dimaksud dengan mengasuh dan mendidik
- Mendalami dan mempelajari pengaplikasian nilai-nilai dan norma-norma lalu diterapkan melalui sistem pendidikan dan praktek pendidikan itu sendiri
- Mempelajari batas-batas dan legitimasi pendidikan sebagai disiplin akademis
- Mempelajari hubungan antara teori dan praktek pendidikan pada umumnya
Filsafat pendidikan dapat
dianggap sebagai cabang dari filsafat mau pun pendidikan. Banyaknya cara
dalam memahami pendidikan ditambah lagi dengan berbagai bidang dan pendekatan
filsafat, membuat filsafat pendidikan tidak hanya menjadi bidang yang memiliki
konteks sangat beragam, tetapi juga membuat filsafat pendidikan itu sendiri tidak
mudah didefinisikan. Meskipun ada ketimpangan di sini, filsafat pendidikan
tidak boleh digabungkan dengan teori pendidikan, alasannya tentu filsafat
pendidikan tidak mendefinisikan secara  khusus karena teori pendidikan
itu sendiri nantinya malah ditanyakan oleh filsafat Kalau teori pendidikan
sama dengan filsafat pendidikan, nantinya bidang apa yang mem-verifikasi atau
mengkritisi teori pendidikan? Soalnya ‘kan filsafat mempertanyakan segala teori
dan berfungsi mensintesiskannya menjadi teori lebih baik.
Meskipun filsuf di seluruh dunia
telah mengajukan pertanyaan mengenai pendidikan selama ribuan tahun, tetapi
sebagai disiplin akademis (bidang akademis di universitas) filsafat pendidikan sendiri merupakan ‘ilmu’ baru. Hebatnya lagi filsafat pendidikan
merupakan bidang internasional yang telah mapan bekerja sama dengan departemen
Metode Filsafat Pendidikan
Progresivisme
Ada banyak aliran filsafat pendidikan mulai dari empirisme, pragmatisme, progresivisme,
rekonstruksionisme sampai dengan mazhab pendidikan kritis. Kali ini akan
dibahas secara singkat tentang aliran filsafat pendidikan progresivisme
sekaligus metodenya dalam mengajar. Tokoh progresivisme yang cukup penting untuk
diketahui adalah John Dewey dan William O. Stanley yang
merupakan seorang profesor dari University of Illinois. Progresivisme
dalam ranah filsafat pendidikan itu sendiri dapat didefinisikan sebagai prinsip yang menganggap
bahwa pendidikan itu dimulai dari anak didik itu sendiri yang berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya. Jadi seorang anak didik tidak
harus disuruh membaca dan mengimani buku secara terus menerus, tetapi juga
harus bisa mencari jawaban otentik tentang mengapa begini dan mengapa begitu.
Aliran filsafat pendidikan
progresivisme secara garis besar dapat diuraikan menjadi beberapa pokok yaitu:
- Menolak praktek pendidikan tradisonal yang dianggap terlalu mementingkan disiplin, pasif, dan bertele-tele.
- Perubahan merupakan inti dari kenyataan.
- Pendidikan merupakan proses perubahan.
- Metode atau kebijakan senantiasa berubah sesuai dengan perubahan lingkungan.
- Mutu terletak pada adanya kemampuan untuk merekonstruksi pengalaman terus menerus, bukan pada standar kebaikan, kebenaran, dan keindahan yang abadi.
- Pendidikan hendaklah merupakan kehidupan itu sendiri, bukan persiapan untuk hidup.
- Belajar disangkutpautkan dengan minat subjek didik.
- Belajar melalui pemecahan masalah lebih utama daripada belajar pasif.
- Peranan pendidik bukan menuntun namun lebih sebagai pemberi nasihat.
- Sekolah hendaknya mengembangkan kerjasama bukan persaingan. Adanya demokrasi memungkinkan saling tukar menukar ide secara bebas yang amat berguna bagi perkembangan subjek didik. (Materi kuliah Filsafat Pendidikan)
Metode Filsafat Pendidikan
Progresivisme
Pengaplikasian dari filsafat
pendidikan progresivisme ini juga dapat dituangkan dalam bentuk metode yang
riil. Metode mengajar dengan dasar filsafat pendidikan progresivisme antara
lain adalah:
- Memberikan soal latihan dalam bentuk teka-teki kepada anak didik.
- Membuat kelompok atau grup belajar, dengan mengelompokkan minat masing-masing anak pada suatu topik.
- Membicarakan topik hangat yang sedang beredar di masyarakat secara bersama-sama di dalam ruang kelas.
Masih banyak pengembangan metode filsafat pendidikan lainnya yang
dapat diterapkan kepada anak didik. Tentunya berbagai metode yang akan
digunakan harus diuji coba terlebih dahulu sehingga dapat diambil kesimpulan
apakah sebuah metode mendidikan tepat digunakan atau tidak.
Posting Komentar