CABANG - CABANG ILMU
Ilmu
berkembang dengan sangat pesat dan demikian juga jumlah cabang-cabangnya.
Hasrat untukmenspesialisasikan diri pada satu bidang telaahan yang memungkinkan
analisis yang makin cermat dan saksama menyebabkan obyek forma (ontologis) dari
displin keilmuan menjadi kian terbatas. Diperkirakan sekarang ini terdapat
sekitar 650 cabang keilmuan yang kebanyakan belum dikenal orang-orang awam.
Pada
dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama yakni
filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral
yang kemudian berkembang ke dalam cabangcabang ilmu sosial. Ilmu-ilmu alam
membagi diri kepada dua kelompok lagi yakni ilmu alam dan ilmu hayat. Ilmu alam
bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan alam kemudian
berkembang lagi menjadi fisika, kimia, astronomi dan ilmu bumi. Tiap-tiap
cabang kemudian membikin ranting-ranting baru seperti fisika berkembang menjadi
mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya dll. Sampai tahap ini maka kelompok ilmu
ini termasuk kedalam ilmu-ilmu murni. Ilmu-ilmu murni ini kemudian berkembang
lagi menjadi ilmu-ilmu terapan.
Ilmu-ilmu
sosial berkembang agak lambat dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam. Pada pokoknya terdapat
cabang utama ilmu-ilmu sosial yakni antropologi. (mempelajari manusia dalam
perspektif waktu dan tempat), psikologi (mempelajari proses mental dan kelakuan
manusia), ekonomi (mempelajari manusia dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya
lewat pertukaran), sosiologi (mempelajari struktur organisasi sosial manusia), dan
ilmu politik (mempelajari sistem dan proses dalam kehidupan manusia
berpemerintahan dan bernegara).
Cabang
utama ilmu-ilmu sosial ini kemudian mempunyai cabang-cabang lagi seperti
umpamanya antropologi terpecah menjadi lima yakni arkeologi, antropologi fisik,
linguistik, etnologi dan antropologi sosial/ kultural. Dari ilmu-ilmu tersebut
diatas yang dapat kita golongkan kedalam ilmu murni meskipun tidak sepenuhnya berkembang
ilmu sosial terapan yang merupakan aplikasi berbagai konsep ilmu-ilmu sosial
murni kepada suatu bidang telaahan sosial tertentu. Pendidikan, umpamanya
merupakan ilmu sosial terapan yang mengaplikasikan konsep-konsep dari
psikologi, antropologi dan sosiologi. Demikian juga manajemen menerapkan konsep
psikologi, ekonomi, antropologi dan sosiologi
Disamping
ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, pengetahuan mencakup juga humaniora dan
matematika. Humaniora terdiri dari seni, agama, bahas dan sejarah. Sejarah
kadang-kadang dimasukkan juga kedalam ilmu-ilmu sosial dan merupakan kontoversi
yang berkepanjangan apakah sejarah itu ilmu ataukah humaniora. Keberatan
beberapa kalangan mengenai dimasukkannya sejarah kedalam kelompok ilmu-ilmu
sosial terletak pada penggunaan data-data sejarah yang seringkali merupakan
hasil penuturan orang, yang siapa tahu, bias saja orang itu adalah ‘pembohong”.
Arkeologi sudah tidak lagi dipermasalahkan, sebab buktinya adalah benda-benda sejarah
hasil penggalian dan penemuan.
Posting Komentar